Loading

Informasi WBTb

Tingkatan Data : -
Tahun pendataan : 01 January 2015
Tahun verifikasi dan validasi : 01 January 2015
Tahun penetapan : 01 January 2015
Sebaran kabupaten/kota : Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan.
Entitas kebudayaan : WBTB
Domain WBTb UNESCO : Seni Pertunjukan
Kategori WBTb UNESCO : Upacara/Ritus
Nama objek OPK : Tari Rapa'i Geleng

Identitas Warisan Budaya Takbenda

Wilayah atau level administrasi : Provinsi
Kondisi sekarang : Masih Bertahan

Alamat Warisan Budaya Takbenda

Kabupaten/Kota : -

Deskripsi Warisan Budaya Takbenda

Updaya pelestarian : pengembangan, pemanfaatan, perlindungan
Referensi : https://dapobud.kemenbud.go.id/wbtb/07a4f3cd-6002-4ef1-9f33-f142e22fcabc

Penerimaan Formulir Warisan Budaya Takbenda

Tanggal penerimaan formulir : -
Tempat penerimaan formulir : -
Nama petugas penerimaan formulir : -

Nama Lembaya Budaya

Nama lembaga : -

Nama SDM Kebudayaan

Nama lembaga : -

Deskripsi Singkat

WBTb

Nama Lainnya : Tari Rapa'i Geleng

Tari Rapai Geleng adalah seni pertunjukan yang berkembang dalam masyarakat di pesisir Barat Aceh termasuk Aneuk Jamee. Tari ini tidak ketahui siapa penciptanya. Tarian ini berkembang pada awalnya di daerah Manggeng Aceh Barat Daya yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Selatan yang merupakan daerah Aneuk Jamee. Tarian mulai marak 20 tahun terakhir ini sejak tahun 1980-an. Tarian ini pernah dipertunjukkan di Pekan Kebudayaan Aceh sampai pada tahun 2004. Sekarang banyak sanggar-sanggar di Aceh yang telah mengajarkan tarian ini. Tarian Rapai Geleng adalah manifestasi dari media dakwah yang direpreentasikan dalam wujud seni pertunjukan. Tarian Rapai Geleng lahir dan berkembang di Manggeng Aceh Barat Daya. namun tidak diketauhi siapa nama tokoh tersebut. Tarian ini sampai saat ini masih berkembang dengan pesat di seluruh sanggar di Aceh, karena gerakannya sangat dinamis dan cepat. Tarian ini saat ini bukan hanya milik masyarakat Aneuk Jamee tapi sudah menjadi milik masyarakat Aceh pada umumnya. Tarian ini dalam media penyampaiannya menggunakan bahasa Aceh yang dilantunkan oleh seorang Cahi (vokalis) yang diikuti oleh penarinya. Tarian ini gerakannya hampir sama dengan gerakan Saman, namun alat dan bahasa yang digunakan sangat berbeda. Tarian ini diperkirakan muncul telah lama, namun baru dikenal oleh masyarakat Aceh secara luas setelah dipertunjukkan di Pekan Kebudayaan Aceh. Tarian Rapai Geleng menggunakan alat Rapai yang dipadukan dengan gerakan yang unik sesuai irama rapai. Syair-syair yang dilantunkan dipadukan dengan gerakan-gerakan sebagai sarana dakwah melalui seni. Rapai ini adalah rasa syukur atas suatu keberhasilan baik dalam pertanian maupun bidang kehidupan lainnya. Selain itu tarian ini juga sering dipertujukkan pada upacara perkawinan, sunatan, serta pertunjukan pada acara-acara penyambutan tamu kehormatan. Tarian ini adalah wujud persembahan sebagai ungkapan rasa gembira, yang tidak pernah luput dari puji-pujian kepada Allah SWT. Gerak tari dan iramanya dikemas dalam kalimat la ilaha illallah. Fungsi sosial Rapai Geleng sebagai seni pertunjukan dalam wujud tarian sebagai rasa sukur atas keberhasilan dan kemakmuran.