Loading
Logo Light Aceh

Budaya Aceh

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh

gambar

286

Cagar Budaya

pintoaceh

Kategori Cagar Budaya

gambar

Profil Budaya Aceh

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang kebudayaan dan bagian-bagian dari kebudayaan, seperti Kesenian Tradisional, Sejarah, Cagar Budaya, Permuseuman dan sebagainya.

Selengkapnya

gambar

Objek Budaya

Museum

Destinasi

Gedung

Cagar Budaya

Video Budaya

Tips

"Budaya" Populer Bulan Ini

Kuliner Yang Harus Dinikmati Selama di Aceh

Objek Wisata Yang Harus Dikunjungi Selama di Aceh

×

KHANDURI BOH KAYEE

Kenduri Boh Kaye adalah salah satu tradisi khas masyarakat Aceh yang sarat akan makna sosial dan budaya. Perayaan ini tidak hanya menjadi momen untuk berkumpul dan berbagi, tetapi juga menggambarkan kekuatan persaudaraan dan solidaritas dalam komunitas. Namun, tradisi kenduri buah-buahan di bulan Jumadil Akhir belakangan ini mulai memudar. Banyak masyarakat yang jarang melaksanakan acara ini, sehingga keberadaannya semakin terlupakan.Hal ini menjadi perhatian bagi banyak kalangan, karena kenduri buah-buahan memiliki nilai-nilai budaya dan sosial yang penting. Upaya untuk melestarikan tradisi ini diperlukan agar generasi mendatang dapat mengenal dan menghargai warisan budaya yang telah ada. Pada akhir bulan Jumadil Akhir (Jumadoy Akhé), masyarakat Aceh biasanya mengadakan kenduri buah-buahan. Para ibu membawa berbagai jenis buah ke meunasah dan masjid untuk dinikmati oleh para jemaah yang sedang beribadah. Melansir laman Majelis Adat Aceh (MAA), Kenduri buah tersebut diniatkan sebagai sedekah, dan biasanya pahala dari sedekah buah itu diperuntukkan bagi arwah para leluhur. Buah-buahan yang disedekahkan oleh masyarakat dikelola oleh imum meunasah di tingkat desa dan oleh imum mukim di tingkat kemukiman (masjid jamik). Kenduri buah di bulan Jumadil Akhir ini sering disebut sebagai khanduri trok thon Tu Meurasab, yang merupakan kenduri haul untuk Tu Meurasab, seorang mubaligh yang menyebarkan Islam di Aceh pada zaman dahulu. Perayaan untuk mengenang Tu Meurasab ini biasanya dilaksanakan pada hari kesembilan, sepuluh, dan sebelas dalam bulan Jumadil Akhir.
 


 

×

Aceh merupakan provinsi dengan julukan Serambi Mekkah yang kaya budaya dan indah alamnya. Dalam sejarahnya, Aceh pernah menjadi pusat kebudayaan Islam di Asia Tenggara pada abad ke-16. Berkunjung ke Aceh, Anda akan melihat berbagai peninggalan sejarah dan budaya Islam. Aceh juga merupakan pintu gerbang masuknya Islam ke Nusantara, dan pernah mendapat pengakuan dari Syarif Mekkah atas nama Khalifah Islam Turki Usmani. Selain sejarah yang gemilang, Aceh juga memiliki banyak potensi wisata yang luar biasa. Alamnya yang indah didukung budayanya yang kaya akan menyambut Anda sejak langkah pertama anda masuk ke Aceh. Hanya di Aceh pula Anda dapat menyaksikan sisa-sisa kedahsyatan gempa dan tsunami yang melanda tahun 2004 silam untuk mempelajarinya. Situs Disbudpar Aceh ini dimaksudkan untuk memudahkan para perencana tur, maupun wisatawan pada umumnya dalam menyusun paket wisata dan memilih fasilitas serta sarana wisata yang dibutuhkan dan tersedia di provinsi Aceh.

×

Aceh merupakan provinsi dengan julukan Serambi Mekkah yang kaya budaya dan indah alamnya. Dalam sejarahnya, Aceh pernah menjadi pusat kebudayaan Islam di Asia Tenggara pada abad ke-16. Berkunjung ke Aceh, Anda akan melihat berbagai peninggalan sejarah dan budaya Islam. Aceh juga merupakan pintu gerbang masuknya Islam ke Nusantara, dan pernah mendapat pengakuan dari Syarif Mekkah atas nama Khalifah Islam Turki Usmani. Selain sejarah yang gemilang, Aceh juga memiliki banyak potensi wisata yang luar biasa. Alamnya yang indah didukung budayanya yang kaya akan menyambut Anda sejak langkah pertama anda masuk ke Aceh. Hanya di Aceh pula Anda dapat menyaksikan sisa-sisa kedahsyatan gempa dan tsunami yang melanda tahun 2004 silam untuk mempelajarinya. Situs Disbudpar Aceh ini dimaksudkan untuk memudahkan para perencana tur, maupun wisatawan pada umumnya dalam menyusun paket wisata dan memilih fasilitas serta sarana wisata yang dibutuhkan dan tersedia di provinsi Aceh.

Tips Wisata

  • Kenakan pakaian rapi, Aceh dikenal sebagai daerah dengan syariat Islam jadi Anda harus menggunakan pakaian rapi ketika liburan ke Banda Aceh. Hindari pakaian terbuka untuk pria maupun wanita. Dengan mengenakan pakaian rapi dan tertutup, berarti Anda telah menghormati hukum dan masyarakat Aceh.
  • Untuk wanita sebaiknya gunakan penutup kepala. Untuk yang muslim, kerudung atau jilbab bisa menjadi pilihan. Jika Anda berlibur ke Aceh dengan berlainan jenis dan bukan suami istri dilarang keluar di atas pukul 22.00 WIB, kecuali jika Anda bersama dengan beberapa orang teman lainnya atau mahram.
  • Jika Anda berlibur dengan istri/keluarga tidak ada salahnya membawa buku/kartu nikah agar aman. Dengan membawa buku/kartu nikah, Anda bisa lebih tenang menikmati malam di Aceh.
  • Pilihlah penginapan yang dekat dengan objek wisata yang ingin Anda kunjungi, supaya akses lebih mudah dan menghemat waktu Anda sehingga semua objek wisata bisa dikunjungi.
  • Pesan tiket jauh-jauh hari, pesona alam yang dimiliki Aceh ternyata menjadi magnet kuat bagi turis. Tak hanya turis domestik tapi juga mancanegara. Untuk itu, jika Anda ingin liburan ke Aceh, pesanlah tiket jauh-jauh hari sebelum keberangkatan.
  • Susun agenda atua itinerary dengan bijak, ada banyak destinasi wisata menarik di Aceh untuk dikunjungi. Agar tidak kehabisan waktu. Usahakan dalam satu hari Anda mendatangi destinasi yang jaraknya berdekatan supaya semua objek wisata yang menarik bias Anda kunjungi.
  • Pakai tabir surya. Dianugerahi cahaya matahari yang berlimpah, Aceh terasa cukup panas. Jika tidak ingin kulit terbakar, sebaiknya gunakan tabir surya dan kacamata hitam/UV.
  • Untuk lebih menghemat biaya, Anda bias menggunakan transportasi yang ada seperti bus transkoetaradja, becak motor dan Labi-labi (angkot) di Kota Banda Aceh. Sementara untuk daerah lain juga tersedia transportasi minibus L-300 (non AC) dan Hiace (AC).